Senin, 19 Desember 2011

METODE TAKHRIJ AL- HADIS

TAKHRIJUL HADIS

A. Takhrij Hadis Dengan Menggunakan CD Mausu’ah

No

Pedoman

Mulai Dari

Langkah-Langkah

1

Nomor Hadis

Aradh

Klik: raqm al hadis-nama kitab-nomor hadis-sistem penomeran-open

2

Judul Bab/Sub Bab

Aradh

Klik: tabwib al mashadir - nama kitab - judul bab - sub bab - hadis yang dimaksud-open.

3

Ayat Qur’an, Nama, Syair, Tingkatan Hadis, Keadaan Rawi

Aradh

Klik: Faharis al-Mashadir – pilih satu aspek (dari 6) – sub aspek – tabel – hadis dimaksud – open.

4

Nama Rawi

Bahts

Klik: bi dalalah al ruwah – ketik nama – luf – nama yang dicari – luf - hadis dimaksud – open.

5

Potongan Lafadz

Bahts

Klik: bahts al sharf – ketik kata – luf – hadis dimaksud – open.

6

Tema

Bahts

Klik: bi dalalah maudhu’ al fiqhy – kitab sumber – kitab kitab lain – luf - hadis dimaksud – open.

7

Takhrij

Bahts

Klik: bi dalalah takhrij – kitab sumber – kitab kitab lain – luf - hadis dimaksud – open.

8

Lafadz dalam Daftar

Ma’ajim

Klik: mu’jam alfadz al hadis – abjad hijaiyyah (mu’jam mufahras) – lafadz dimaksud – hadis dimaksud – (qaimah al mawadhi’) – open.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Untuk mentakhrij hadis yang dimaksud, klik al-sanad – ‘ala kutub al-tis’ah, bagan yang keluar adalah keseluruhan riwayat yang sudah bisa ditakhrij.

2. Perhatikan warna nama rawi untuk menentukan kualitas hadis, dan jumlah rawi pertabaqat untuk untuk kuantitas.

B. Takhrij Hadis Secara Manual

Untuk mempermudah mencari hadis-hadis Nabi dan penjelasannya, ada beberapa metode takhrij yang dapat dipergunakan. Berdasarkan metode yang dipakai para Ulama dalam mengumpulkan Hadis-Hadis Nabi, disini penulis menyimpulkan ada 5 metode yang dapat digunakan, diantaranya:

1. Takhrij melalui lafadz pertama hadis.

2. Takhrij melalui sebagian lafadz dalam hadis.

3. Takhrij melalui perawi hadis.

4. Takhrij melalui tema hadis.

5. Takhrij melalui klasifikasi jenis hadis.

Dari lima metode takhrij hadis di atas, masinng-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun pada pembahasan kali ini, penulis hanya akan memaprkan 2 dari 5 metode di atas.

Takhrij melalui sebagian lafadz dalam hadis.

Metode ini bergantung pada lafadz yang termuat dalam matan hadis. Lafadz tersebut bisa berupa isim maupun fi’il. Selain itu pencariannya lebih ditekankan dengan menggunakan salah satu lafadz yang asing pada matan hadis sehingga dapat lebih mudah ditemukan.

Kelebihan:

1. Terdapat penyebutan nama kitab, juz, bab, dan halaman.

2. Pencarian hadis dapat melalui kata apapun dalam hadis

Kekurangan:

1. Pencari harus memiliki kemampuan untuk emmahami teks Arab

2. Terkadang suatu hadis tidak hanya didapatkan dengan satu kata.

Kitab-Kitab Takhrij yang Bisa Digunakan Untuk Menerapkan Metode Ini:

فهرس صحيح مسلم، المعجم المفهرس، فهرس سنن أبي داود.


Kitab yang sangat terkenal dari kitab-kitab yang menggunakan metode ini adalah al-Mu’jam al-Mufahras karya A. J. Wensick seorang orientalis. Penyusunan kitab ini mencantumkan lafadz-lafadz hadis sesuai dengan urutan huruf Hijaiyyah. Kitab ini merupakan kamus dari sembilan kitab induk hadis yang mashur dengan sebutan al-kutub al-tis’ah ( Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Nasa;I, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibn Majah, Sunan adz-Darimi, Muwatta’, dan Musnad Imam Ahmad)

Langkah-Langkah Takhrij Melalui Kitab al-Mu’jam al-Mufahras:

1. Menentukan kata kunci “Sebagian Lafadz Hadis”

2. Mencarinya di Kitab al-Mu’jam

3. Mencari hadis tersebut di masing-masing kitab yang telah disebutkan sesuai urutan bab, jilid, dan halamannya.

Takhrij Menurut Tema Hadis

Takhrij dengan metode ini adalah menentukan tema hadis terlebih dahulu kemudian mancari hadis tersebut dengan berpegang pada tema tersebut.

Kelebihan:

1. Tidak membutuhkan pengetahun-pengetahuan di luar hadis.

2. Sumber rujukan banyak

Kekurangan:

1. Ketidak tahuan mengenai tema akan berdampak pada sulitnya untuk menemukan hadis.

2. Sulit menemukan tema karena tidak sepaham dengan penyusun kitab.

Kitab-Kitab Takhrij Dengan Metode Ini Antara Lain:

مفتاح كنوز السنة، منتخب كنز العمال، كنز العمال، و غيرها.

Sebagai contoh, kitab Miftah Kunuz as-Sunnah yang juga disusun oleh A. J. Wensink, langkah takhrijnya sebagai berikut:

1. Menentukan tema

2. Mencari di Kitab al-Miftah

3. Jika terdapat banyak judul, maka harus mencari yang lebih dekat temanya.

4. Mencari hadis yang sesuai dengan apa yang disebutkan di masing-masing kitab yang menjadi rujukan al-Miftah, yakni: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Nasa;I, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibn Majah, Sunan adz-Darimi, Muwatta’, Musnad Imam Ahmad, Musnad Thayalisi, Musnad Zaid bin Ali, Thabaqat Ibnu Sa’ad, Sirah Ibnu Hisyam, Maghazi al-Waqidi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar